Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya
Tanda orang baik atau buruknya seseorang Tersingkap pada tiga tempat
Untuk melihat tanda orang baik, diantaranya:
،قال رجل لعمر بن الخطاب رضى الله عنه: إن فلان رجل صدق فقال له عمر : هل سافرت معه؟قال لا، هل كانت بينك وبينة معامله؟قال لا، هل ائتمنته على شىء؟ قال لا، فقال له عمر : فأنت الذى لا علم لك به، أراك رأيته يرفع رأسه ويخفض فى المسجد.
Diceritakan pada masa Khalifah Umar bin Khattab, ada seorang laki-laki berkata kepada Umar, “Sesungguhnya si Fulan itu orangnya baik.” Umar bertanya,
“Apakah engkau pernah berpergian bersamanya?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.” Umar bertanya,
“Apakah engkau pernah bermuamalah (berbisnis) dengannya?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.” Umar bertanya, “Apakah engkau pernah memberinya amanah?” Lelaki itu menjawab, “Belum pernah.”
Umar berkata, “Kalau begitu engkau tidak memiliki ilmu tentangnya. Barangkali engkau hanya melihat dia salat di masjid.”
Dari perkataan Umar tersebut. Sebab ketika kita sudah dekat dengan seseorang, Allah suka membuka sedikit atau mengizinkan terbukanya siapa seseorang itu, dalam tiga tempat seperti yang dikatakan Umar.
1. Saat sedang dalam perjalanan, termasuk perjalanan dinas bersama(pegawai). Misalkan bagi yang pelit bisa kelihatan. Seperti bekal kue yang dia bawa disimpan terus. Tetapi giliran temannya yang membuka bekal, dia ikut mengambil, dan bekalnya sendiri dibawa pulang kembali. Lalu, saat membayar ongkos, bayar parkir, bensin atau makanan , tangannya seolah tersangkut di dalam sakunya sehingga lama mengeluarkan uang, supaya dibayari temannya. Belum lagi keluh-kesahnya. Misalnya, “Jalan-jalan bikin lelah, capek.” Padahal dia sendiri yang ingin jalan-jalan. Hingga kalau sudah kelelahan emosinya akan tampak, begitu juga keegoisan, keserakahan, dan lain-lainnya. Karena dalam safar itulah, misalnya, orang yang tidak sabar akan terbuka ketidaksabarannya. Sebetulnya bukan Allah yang membukanya, tapi dia yang membuka sendiri sehingga Allah mengizinkannya terbuka.
2. Dalam muamalah (bisnis). Biasanya di sini tersingkap juga kelakuan asli seseorang. Seperti omongan palsu, keserakahan, kelicikan, ingin untung sendiri, dan banyak hal lain, seperti utang piutang tidak membayar(seakan akan lupa), pinjam-meminjam,dst. Orang bisnis manis di awal, pahit di tengah, dan muntah-muntah di belakang. Pernah ada sejumlah orang yang pendidikannya tinggi dan bicaranya bagus datang mengaji/pengajian, lalu mengajak bisnis. Awalnya bagus, tapi setelah sebulan langsung menghilang. Kita yang ditipu tidak rugi, tapi yang pasti rugi adalah yang menipu.
3. Ketika diberi amanah, banyak contohnya: Seperti disuruh masuk mengajar pukul delapan, tapi datangnya pukul sembilan kurang seperempat. Padahal akhir pelajaran/perkuliahan pukul sembilan, sehingga dia mengajar cuma seperempat jam. Atau, saat dititipi sesuatu, dipakai saja olehnya, ketika meminjam barang tidak dikembalikan, atau pegawai/pns administrasi yang punya tugas mestinya standby di kantor malah sering tidak ada dan sulit dicari padahal sudah dapat gaji bahkan tujangan lainnya, dst.
Seseorang ketahuan aslinya dalam perjalanan, muamalah, dan saat diberi amanah karena dia membuka dirinya sendiri. Oleh sebab itu, kita harus benar-benar menjaga diri dalam tiga tempat itu. Tempat yang mudah bagi kita membuka apa saja yang telah ditutupi oleh Allah SWT.
ولا تعول على مودة من لم تخبره حق الخبرة بأن تصحبه مدة في دار أو موضع واحد فتجربه في عزله وولايته وغناه وفقره أو تسافر معه أو تعامله في الدينار والدرهم أو تقع في شدة فتحتاج إليه فإن رضيته في الأحوال فاتخذه أبا لك إن كان كبيرا أو ابنا لك إن كان صغيرا أو أخاك إن كان مثلك فهذه جملة آداب المعاشرة مع أصناف الخلق
Janganlah menyandarkan kasih sayang(mencintai seseorang) dengan seseorang yang belum benar-benar kau ketahui. Akan tetapi buktikan terlebih dahulu, yaitu bergaul dengannya dalam beberapa waktu untuk menguji perilakunya:
1).Berinteraksi/berbisnis dengannya menggunakan dinar dan dirham(uang); apakah baik muamalahnya?
2).Ketika kau dalam kesulitan sehingga kau perlu kepadanya(apakah ia mau membantu atau enggan;
3) Engkau mengajaknya untuk bepergian(bagaimana di perjalanan: bagus atau tidak? Mau berbagi atau kikir?)
Jika meyukai kelakuan dan sikap-sikapnya, maka jadikanlah ia sebagai ayah jika ia sudah tua, atau menjadi anak jika ia masih kecil, atau sebagai saudara jika ia seusia denganmu. Semua ini adalah kumpulan etika bergaul dan berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat.