Website Kuliah: Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Kamis, 27 Mei 2021

Shalawat yang Cuma dibaca satu kali sama dengan membaca Enam Ratus Ribu kali bacaan Shalawat

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

AMALAN SHALAWAT SA'ADAH(KEBAHAGIAAN DUNIA AKHIRAT)


Syaikh Yusuf bin Ismail An-Nabhani dalam kitab Afdhalus Shalawat ‘ala Sayyidis Sadat  berikut;

في مجموعته ما نصه ومن الصيغ الكاملة التي ذكر بعض العارفين أن ثوابها ستمائة ألف صلاة وأن من داوم على قراءتها كل جمعة ألف مرة كان من السعداء الدارين وتسمى صلاة السعادة

“Sayid Ahmad Dahlan dalam salah satu kumpulan tulisannya mengatakan sebagai berikut. Di antara bentuk teks yang sempurna yang disebutkan oleh sebagian arifin (ulama ahli makrifat), sesungguhnya membacanya 1 kali bernilai sama dengan 600.000 kali shalawat. Dan siapapun yang mengistiqamahkan membacanya setiap Jumat sebanyak 1.000 kali, maka dia termasuk golongan yang beruntung dan bahagia di dunia dan akhirat. Shalawat ini disebut shalawat Assa’adah.”
Adapun lafadz shalawat As-Sa’adah adalah sebagai berikut;
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَامُحَمَّدٍ عَدَدَمَافِى عِلْمِ اللّٰهِ صَلاَةً دَائمَةً بِدَوَامِ مُلْكِ اللّٰهِ
Allahumma shalli ‘ala sayyidina muhammadin ‘adada ma fi ‘ilmillahi shalatan da-imatan bidawami mulkillah.

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan Allah, dengan rahmat yang abadi seabadi kerajaan Allah.”

Shalawat ini disebut dengan shalawat As-Sa’adah adalah karena shalawat ini akan mendatangkan kebahagian kepada pembacanya, baik di dunia maupun di akhirat. Allah Swt. berfirman:

 إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا 
“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Al-Ahzaab: 56)

Sabda Rasulullah Saw. berikut ini:

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Artinya, “Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali,” (HR Muslim)

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya, “Siapa saja yang membaca shalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan,” (HR.An Nasa’i)

Malam dan Hati Jum'at Semakin diperbanyak

 أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا. 

“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”(HR. al-Baihaqi)

Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi menganjurkan agar kita tidak menyia-nyiakan waktu tanpa membaca shalawat nabi mengingat banyaknya keutamaan yang terkandung dalam amaliyah shalawat nabi. 

اخواني أكثروا من الصلاة على هذا النبي الكريم فإن الصلاة عليه تكفر الذنب العظيم وتهدي إلى الصراط المستقيم وتقي قائلها عذاب الجحيم ويحظي في الجنة بالنعيم المقيم  

Artinya, “Wahai para sahabatku, perbanyaklah membaca shalawat untuk nabi mulia ini. niscaya shalawat itu menghapus dosa besar, menunjuki ke jalan lurus, melindungi orang yang mebacanya dari siksa neraka jahim,” (Sayyid Bakri bin Sayyid Muhammad Syatha Ad-Dimyathi, Kitab Kifayatul Atqiya wa Minhajul Ashfiya, h. 119).

Sumber lain:
Amalan yang diberikan Guru M.Rosyad, Pengajian Tafsir Marah Labid, Q.S. Al-Ahzab:56)
Share:

Rabu, 26 Mei 2021

Berapakah Jumlah mahar pernikahan?

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

MAHAR PERNIKAHAN SESUAI SUNNAH

Mazhab Al-Hanafiyah menyebutkan bahwa minimal nilai mahar itu 10 dirham.

Sunnah Mahar perkawinan jangan kurang dari 10 dirham dan jangan lebih dari 500 Dirham.

Ada pendapat 1 dirham: 2, 975 gram perak murni.

1 Dirham = 2,975 gram , jadi jika dihitung maka:
Sunnah  minimal mahar 10 dirham dikalikan 2,975 gram= 29,75 gram dikalikan harga perak murni sekitar Rp. 13.000,-, dengan demikian minimal Rp.386.750,-. 
Adapun sunnah mahar maksimal 500x2,975= 1.487,5 x Rp. 13.000,- = Rp. 19.337.500,-

Nabi menikahi Istri-Istri beliau, adalah dengan mahar 500 dirham perorang (ini jumlah maksimal yang beliau ambil, betapa besar Rasulullah saw. memuliakan perempuan). Selain mahar untuk Safiah dan Ummu Habibah( sekitar 400 dinar)). Lihat sumber: (Sayid Maliki, Tarikh Al-Hawadits Wa Al-Ahwal An-Nabawiyyah, h. 25.).

Dengan demikian sesuai sunnah, lebih baik disebutkan saja mahar pernikahan ketika akad dengan jumlah uang setara 10 s.d 500 dirham, karena ada rahasia lebih dari mengikut sunnah Nabi Muhammad saw.
Share:

Minggu, 09 Mei 2021

Hadir Hati Bersama Allah Swt.dalam beribadah

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Tingkatan Kehadiran Hati dalam beribadah:
1. Hatinya memerhatikan/mendengarkan bacaan lisan(mulutnya). Yaitu mulutnya mengucapkan(bacaan:zikir, Al-Qur'an, dll), hatinya sesuai apa yang sedang dibacanya.
2. Memahami apa yang dibacanya;
3. Merasakan keberadaan Allah (Ihsan)-Merasa berada di hadapan-Nya.
أن تعبد الله كأنك تراه
"Kamu beribadah kepada Allah swt. seakan-akan melihat-Nya(Musyahadah)"

Hadir Hati(khusu') dalam beribadah merupakan kunci untuk mendapatkan cahaya-cahaya Ilmu dari Allah Swt.

Praktik membantu kehadiran hati dalam beribadah:

Sebelum kita melaksanakan ibadah(shalat, baca Al-Qur'an, Dzikir, dll)  kita rasakan dulu di hati kita "Bahwa shalat ini (ibadah ini) diketahui Allah swt. Allah mengetahui geritik hati hatiku. Rasakan bahwa shalat ini diperhatikan Allah Swt. Shalat ini bisa membawa pahala atau sebaliknya mendapat siksa, jika aku tidak beres dalam melaksanakan shalatku ini."

Abdullah Al-haddad, Ittihafussail, 39-40.
Share:

Senin, 03 Mei 2021

Bagaimana Perbuatan manusia menurut Ahlussunnah, Mu'tazilah, dan Jabariah? Apa perbedaannya?

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Ringkasan:

لا حول ولا قوة إلا بالله
"Tidak ada daya(gerakan) dan upaya(kemampuan) kecuali dengan Allah Swt"

Manusia diberikan Allah Swt:
1. Ikhtiar bisa memilih
2. Kemampuan

Dengan dua hal di atas, kita bisa beribadah serta menjauhi larangan-Nya, namun kedua hal itu tidak terlepas dari Allah Swt., serta tetap menurut apa yang dikehendaki-Nya.(Ahlussunnah). 

Contoh: Shalat dicipta oleh Allah Swt., tetapi diusahakan oleh hamba, namun usaha hamba itu tidak bisa lepas dari kehendak Allah Swt.

Cukup sampai disini saja penjelasan, jangan ditambahkan lagi, misal: Bagaimana bisa begitu? Hal ini tidak boleh lagi, karena agama melarang melebihi pada demikian.

Dengan demikian inilah yang wajib kita yakini dan lakukan: 1.  Segala sesuatu dicipta Allah Swt.; 2.  Apapun tidak akan terjadi tanpa kehendak atau kuasa Allas Swt.; 3. Terus beamal lah, beribadahlah kepada Allah Swt. Inilah yang diperpegangi dan dianjurkan, jangan banyak mencari, meneliti melebihi dari pada itu.
 وهو سبيل وعر قد تخبط فيه وضل عنه خلق كثير، وتحته سر القدر الذي حارت فيه الألباب، وأمر بالإمساك عن الخوض فيه سيد المرسلين

 
-Hamba diberi kemampuan dan terlepas dari Allas Swt, serta tidak ada lagi hubungannya dengan Allah Swt.(Mu'tazilah)
-Perbuatan Hamba tidak ada pilihan dan muthlak dipaksa, tidak ada kemampuan dan ikhtiar, semata-mata muthlak Allah Swt  (Jabariyyah)


Beberapa point disarikan dari: Habib Abdullah Al-Haddad, Ittihafussail, h. 45-46

Share:
Copyright © Web Kuliah Abdullah | Powered by Blogger | Design by ronangelo Theme Editor: Abdullah Jejangkit | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com