Website Kuliah: Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Sabtu, 29 Agustus 2020

AMALAN : TASBIH YANG SANGAT BESAR PAHALANYA

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Tasbih yang sangat bagus dibaca, sangat besar pahalanya:

سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ الله الْعَظِيْمِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Dalam sebuah hadits, dari Ummul Mukminin Juwairiyah binti al-Harits Radhiyallahu 'Anha, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  keluar dari sisinya pada shalat Shubuh di masjid, sementara Juwairiyah sudah di tempat shalatnya. Kemudian Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam kembali saat waktu sudah Dhuha dan ia masih duduk di tempat shalatnya tersebut, maka Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam  bersabda, "Engkau masih di tempat ini sejak aku meninggalkanmu?" Ia menjawab, "ya." Lalu beliau bersabda,

لَقَدْ قُلْتُ بَعْدَكِ أَرْبَعَ كَلِمَاتٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ لَوْ وُزِنَتْ بِمَا قُلْتِ مُنْذُ الْيَوْمِ لَوَزَنَتْهُنَّ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِهِ وَرِضَا نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

"Sungguh aku membaca empat kalimat tiga kali seandainya ditimbang dengan apa yang kamu baca seharian niscaya menyamainya; yakni Subhanallah Wabihamdih 'Adada Khalqih, Wa Ridhaa Nafsih, Wazinata 'Arsyih, Wamidada Kalimatih. (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai dengan keridhaan jiwa-Nya, seberat timbangan 'Arasy-Nya, dan sebanyak jumlah kalimat-kalimat-Nya)." (HR. Muslim) Yakni; dibaca tiga kali setiap pagi.
Share:

Minggu, 23 Agustus 2020

Sekarang Anda berada di golongan manusia yang mana?

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

TIGA GOLONGAN MANUSIA DI AKHERAT KELAK, sekarang anda berada pada golongan yang mana?

1. Mati tidak membawa Iman atau kafir, manusia golongan ini kekal di Neraka.
2. Mati banyak membawa dosa mengalahkan amal kebaikannya. Orang ini terlebih dahulu masuk neraka. Setelah sekian lama akan dibangkitkan masuk syurga dikarenakan membawa Iman.(JALAN MUDAH, seperti :tidak melakukan shalat, dzalim, mengambil hak orang lain, memakan riba, berzina, menipu, minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba, pergaulan bebas, dsb. untungnya ia mati beriman)
2. Mati membawa Iman dan Islam. Dosa tidak banyak dikalahkan amal kebaikan, sehingga langsung masuk SYURGA. Inilah yang kita harapkan, namun JALAN SULIT, perlu kesungguhan taqwa, hingga ada harapan diberi Anugerah oleh Allah Swt.
Share:

Jumat, 21 Agustus 2020

MANUSIA IDEAL MENURUT AL-GHAZALI

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Manusia yang Ideal perspektif Al-Ghazali

Setiap nikmat dan pertolongan yang diberikan Allah kepadamu dalam menempuh seluruh tahapan perjalanan ibadah selalu engkau syukuri. Hal ini bisa terjaga langgeng apa yang telah Allah Swt berikan kepadamu, bahkan Dia bisa menambah lebih dari yang engkau idam-idamkan.
Apabila engkau melakukan hal itu, maka berarti engkau sudah berhasil melewati perjalanan yang berbahaya ini, dan engkau beruntung menjadi pemilik dua kekayaan yang mulia dan membanggakan, yaitu: istiqamah dan diberikan tambahan nikmat. Maka, nikmat-nikmat yang sudah ada padamu itu kini lestari bagimu. Engkau tidak akan takut kehilangan. Dia juga memberimu tambahan dengan nikmat-nikmat lain yang belum diberikan kepadamu, yang engkau tidak merasa memintanya dan mengangan-angankannya. 

Ketika itu, engkau pun tergolong manusia yang 'arif, yang memahami ilmu agama, yang bertobat dan suci, serta zuhud pada dunia. Yang berkonsentrasi penuh untuk mengabdi, yang menaklukkan setan, yang Sebenar-benar takwa, dengan hati dan anggota tubuh. Yang bertakwa dengan pendek angan-angan, yang memberi nasihat dan senantiasa khusyu'. Yang bersikap tawadhu' dan tawakal. Yang menyerahkan semua urusan-nya kepada-Nya, lalu ridha dan sabar dalam menerima keputusan-Nya. Yang takut dengan ancaman dan kemarahan-Nya, yang menaruh harapan, yang ikhlas, senantiasa ingat dengan anugerah, yang mensyukuri  nikmat-nikmat Rabb semesta alam. Setelah itu, engkau menjadi orang-orang yang istiqamah, yang dimuliakan dan benar keimanannya. Maka renungkanlah kalimat-kalimat ini.
Semoga Allah Ta'ala memberikan taufiq. 
(Lihat: Al-Ghazali, Minhajul Abidin: h. 433-434)
Share:

Sabtu, 08 Agustus 2020

KAYA (SUGIH) HARTA DUNIA BUKANLAH NIKMAT YANG AGUNG

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

KAYA(SUGIH) HARTA DUNIA
BUKANLAH NIKMAT YANG AGUNG


Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah Saw. bersabda:

لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi)


"Andaikata dunia itu ada harga dan nilainya di sisi Allah Swt. seberat sayap nyamuk, niscaya Allah tidak memberi minum orang-orang kafir" Namun nyatanya mereka orang-orang kafir, dzalim, dan  fasik banyak diberikan nikmat harta dunia, berarti nikmat kesenangan dunia tidak ada harganya dibanding nikmat agama(iman  Islam, ilmu dan Ibadah)

Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah saw. bersabda:

مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا

“Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi)

Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, nabi saw bersabda:

اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ

“Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah saw  bersabda:

انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ

“Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya. Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)

Dengan demikian perlu ditanamkan dalam hati: "Kita merasakan dapat anugerah yang luar biasa dari Allah Swt berupa nikmat AGAMA: iman, Islam, Ilmu dan Ibadah (bisa shalat, baca Al-Qur'an, menuntut ilmu, dll). Karena  nikmat agama merupakan Nikmat yang agung dari Allah Swt. Janganlah diremehkan(tidak dianggap untung) nikmat agama ini, karena jikalau tidak dianggap berharga nantinya dikwatirkan dicabut Allah Swt. Nauzubillah. Misalnya seseorang mengangap "orang kaya lebih untung dari pada orang berilmu atau orang ahli ibadah/taqwa(walapun tidak kaya harta)". Hal ini berarti meremehkan nikmat agung yang telah diberikan Allah Swt. padahal Nabi Ibrahim As, meminta kepada Allah agar memberikan keimanan(nikmat agama) untuk ayahnya, namun tidak dikabulkan, demikian juga Nabi Muhammad Saw mengharapkan untuk dianugerahkan keimanan kepada paman beliau Abu Thalib, namun Allah juga tidak memberinya.

Demikian juga orang yang belajar/menuntut ilmu agama dan/ mengajar Ilmu agama/bisa berbuat ta'at(ibadah) adalah orang yang dapat anugerah nikmat yang agung dari Allah Swt., maka janganlah meninggalkannya karena kesibukan dunia, seperti karena berbisnis, karena urusan dagang, karena urusan usaha, kebun, ternak, pertanian, dan lain sebagainya, tidak sempat lagi menuntut ilmu atau meninggalkan mengajar agama, hingga meninggalkan(berkurangnya) ibadah. Suatu saat Nikmat yang begitu besar ini(Ilmu, ibadah) akan dicabut Allah Swt, dikarenakan ia memilih dunia.

Puji syukur kita diberikan nikmat Iman, Islam, Ilmu dan bisa beribadah.  Nabi Muhammad Saw.  mendengar seorang laki-laki yang telah mengatakan:
"الحمد لله على الإسلام" "Segala puji bagi Allah atas nikmat Islam", beliaupun bersabda:

إنك لتحمد الله على نعمة عظيمة(رواه الخرائطي)
"Sesungguhnya engkau telah bersyukur dengan memuji Allah atas nikmat yang sangat besar itu".

الحمد لله على هذا الإيمان والإسلام والعلم والعبادة، وعلى كل حال.
الحمد لله الذي أنعم علينا وهدانا إلى دين الإسلام.

وبالله التوفيف.

Lihat Sumber: Al-Ghazali Minhajul Abidin, h. 98-99.
Share:

Kamis, 06 Agustus 2020

Seperti apa Menghargai Nikmat Allah Swt?

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Pentingnya menghargai dan menganggap agung (bersyukur)segala Nikmat yang diberikan Allah Swt., karena itu  segala Nikmat anugerah Allah Swt yang telah disyukuri akan melekat(tidak akan hilang), akan selalu datang dan semakin bertambah.

Firman Allah Swt dalam Q.S. Surat Ibrahim:  ayat 7:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Perhatikanlah prioritas Nikmat yang disyukuri, jangan terbalik(misal, dapat harta baru disyukuri, sedangkan nikmat yang utama/di atasnya tidak pernah/kurang disyukuri):

Pertama(utama): Iman dan Islam

Kedua: Ilmu Agama/ilmu menambah ketaqwa'an

Ketiga: Ibadah(dapat melaksanakan suatu ibadah/keta'atan)

Keempat/paling akhir: Nikmat duniawi, seperti kesehatan, harta, dsb.

Allah Swt memberi Nikmat beragama Islam (menjadi seorang muslim) hendaklah ia selalu mensyukuri anugerah ini dan janganlah merasa aman bahwa imamnya akan tetap sampai akhir hayatnya. Jika tidak mensyukurinya boleh jadi imannya nanti bisa ditarik Allah Swt sebelum dia meninggal dunia(mati dalam keadaan tidak membawa iman), Na'uzubillah min dzalik. Dan hendaklah berdo'a agar selalu ditetapkan imannya, seperti doa berikut.

اللهم أحينا بالإيمان وأمتنا بالايمان واحشرنا بالايمان وأدخلنا الجنة مع الإيمان 

"Ya Allah hidupkan kami dengan iman, matikan kami dalam iman, bangkitkan kami dengan iman, dan masukkan ke syurgamu dengan iman"

اللهم كما مننت علينا بالإيمان فزدنا منه، وكما مننت علينا بالإسلام فزدنا منه،  وكما مننت علينا بالعافية فزدنا منها

Contoh ucapan pujian syukur atas nikmat Iman dan Islam:

الحمد لله على الإيمان والإسلام
demikian juga ucapan:
الحمد لله الذي أنعم علينا وهدانا إلى دين الإسلام

Seseorang yang mendapatkan ilmu namun tidak mensyukurinya, suatu saat nanti akan dicabut Allah Swt ilmunya dengan: 
a Dicabut ilmu secara keseluruhan, dulunya berilmu namun akhirnya hilang, dulunya banyak hafal-hilang hafalannya serta hilang pemahamannya. 
b. Dicabut dengan hilangnya berkah ilmu itu. Dia tidak bisa mengamalkan ilmunya, padahal dulunya bisa mengamalkannya, dulunya dia rajin beribadah karena tidak disyukuri akhirnya ia meninggalkan ibadah itu.

Begitu juga seseorang yang tidak mensyukuri harta, niscaya kedepannya: 
a.Ditarik dihanguskan hartanya menjadi tidak tersisa; dan atau  
b.Bisa dicabut manfaat dari harta itu, yaitu artinya hartanya masih ada, namun dia tidak bisa mengambil manfaatnya, misalnya terkena sakit hingga tidak bisa menikmati hartanya seperti banyak pemantang, tidak bisa makan ini dan itu(terbatas), anggota tubuh tidak berfungsi, dsb. (meskipun banyak memiliki harta). 
Namun ada sebagian manusia yang tidak bersyukur, tapi hartanya tidak berkurang dan bahkan semakin bertambah banyak, juga badannya sehat. Oleh Allah Swt, manusia seperti ini dilanjur dan akan ditumpukkan dan dilipatgandakan azab kepadanya di akherat kelak.
Firman Allah Swt Q.S. An-Nahl: 112:

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ ءَامِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّن كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ ٱللَّهِ فَأَذَٰقَهَا ٱللَّهُ لِبَاسَ ٱلْجُوعِ وَٱلْخَوْفِ بِمَا كَانُوا۟ يَصْنَعُونَ

"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezekinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat".

Dengan demikian, apapun pemberian segala nikmat dari Allah Swt. bagi kita wajib untuk mensyukurinya, jika tidak maka "نعمة" berubah menjadi "نقمة" azab Allah Swt.
Tanamkanlah dalam hati: Kita merasakan dapat anugerah yang luar biasa dari Allah Swt, baik nikmat iman, Islam, menjadi umat nabi Muhammad Saw., diberikan ilmu, bisa beribadah membaca al-Qur'an, shalawat, dapat menuntut ilmu, dsb. Karena semuanya itu merupakan nikmat Agung dari Allah Swt., janganlah diremehkan atau tidak dianggap beruntung(yang dianggap untung hanya dari segi harta), karena dikwatirkan nikmat tersebut akan dicabut Allah Swt. Na'uzubillah min dzalik.

والله أعلم
 
Share:

Sabtu, 01 Agustus 2020

PERTANDA KETA'ATAN YANG DITERIMA ALLAH SWT

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

TANDA IBADAH DITERIMA ALLAH

من أشرقت بدايته، أشرقت نهايته
"Barang siapa permulaannya baik bersinar, maka akhirnya orang itu baik"

Contoh: "Aku bersedekah(atau ibadah lainnya, seperti shalat) tidak peduli diterimanya atau ditolak Tuhan, karena itu urusan Allah Swt., namun yang perlu ku syukuri adalah Aku bisa bersedekah serta diberikan kemampuan (taufik) dan hidayahNya, hal ini sungguh luar biasa disyukuri, karena tidak semua orang mampu bersedekah/melakukan ibadah tertentu. 

Setelah selesai melakukan ibadah(sedekah tadi) dan dapat mensyukuri anugerah Allah Swt sehingga dapat melakukannya. Barulah memohon kepada Allah Swt agar berkenan menerima segala ketaatannya.

Jika selesai melakukan ibadah, ingatlah selalu anugerah Allah Swt., niscaya kita tidak beramal untuk makhluk atau Nafsu, dan dapat melupakan Ria dan ujub. Ria maupun Ujub(bangga diri) disebabkan karena merasa dia yang berbuat ta'at serta melupakan anugerah, taufik dan hidayahNya.
Share:
Copyright © Web Kuliah Abdullah | Powered by Blogger | Design by ronangelo Theme Editor: Abdullah Jejangkit | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com