Ada 2 penyakit yang umumnya melanda orang Awam, biasanya karena setengah-tengah menuntut ilmu, berisi ilmu cuma sepotong-potong:
1. Merasa diri sudah benar, padahal tidak. Contoh: merasa diri Ikhlas, merasa baik, merasa khusu, merasa apa dicita-citakan terkabul hingga merasa disayangiNya, rezeki luas merasa disayangiNya, dll. padahal sebaliknya;
2. Merasa diri tidak baik(padahal memang benar dia tidak baik)., namun tidak mau merubahnya. Yang diharapkannya syafaat-syafaat/berkat-berkat. Contoh: Masih ada berdusta/bohong, ada usaha jalan haram namun tidak ditinggalkan, banyak berlumur dosa namun tidak taubat, sadar belum bisa beribadah dengan baik, namun tidak memperbaikinya, dll.
Orang bijak vs Versus Dungu
عن شداد بن أوس رضي اللَّه عنه قال، قال رسول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :
الْكَيِّسِ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْأَحْمَقُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وتمنّى على الله الأمانى
Dari Syadad bin aus ra. berkata, bersabda Nabi saw.:
“Orang yang bijaksana ialah orang yang menguasai dirinya dan berbuat untuk bekal sesudah mati. Dan orang yang dungulah yang menuruti hawa nafsunya dan mengharapkan ridha Allah dan pahala-Nya dengan angan-angan kosong.” [ Hr Ahmad & Hr Tirmizi]
Pelajaran yang terdapat didalam hadist:
1- Iman itu hendaklah tampak dalam amal dan perbuatan dan bukan hanya dalam angan-angan.
2- Iman adalah apa yang menetap di hati dan dibuktikan oleh amal perbuatan.
3- Rasulullah saw. pun menegaskan pengertian itu dan bahwasanya penyerahan diri kepada Allah dengan disertai amal saleh dan kebajikan adalah hal yang dibenarkan oleh akal yang sehat dan bijaksana, dan bahwasanya hal yang berlawanan dengan itu adalah suatu ketololan dan kedunguan.
0 komentar:
Posting Komentar