Website Kuliah: Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Sabtu, 20 Februari 2021

Bagaimana Cara Bernazar? Jangan Beramal Tanpa Ilmu

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Syarat Sah Nazar:

1. Harus dilafadzkan/dituturkan/diucapkan, Contoh: "Aku wajibkan atasku Shalat Dhuha", kalau di dalam Hati, maka  TIDAK SAH Nazarnya
2. Sesuatu yang diNazarkan adalah Perkara Sunnah. Seperti puasa/shalat sunnah, Sadakah, dll. Nazar Tidak Sah kalau ditunjukkan pada perkara MUBAH(seperti:"Kalau aku lulus kuliah, Aku baGundul(kepala)", "Kalau  nilaiku A, aku Makan Soto Banjar", dll), demikian juga tidak Sah Nazar pada hal-hal yang Wajib; Makruh; apalagi pada perkara yang Haram.

Nazar ada 2 macam:

1. Nazar Muallaq/Bergantung, contohnya: "Apabila lulus Ujian, aku akan mentraktir kawan sekelasan(bersedekah)"
2. Nazar Munajjas/Muthlak/Secara Langsung/tanpa persyaratan,  Contohnya:" Aku Wajibkan atas diriku Sembahyang Tahajjud"

-Orang-orang Shaleh(Suluk perjalanan mendekatkan diri kepada Allah), mereka  banyak menazarkan perkara sunnah, agar mereka dapat membiasakan, tidak lemah, perhatian, disiplin, rajin untuk beribadah kepada Allah Swt., Seperti menazarkan untuk selalu shalat berjama'ah, shalat rawatib qabliyah&ba'diyah, puasa/shalat/sedakah sunnah lainnya...

Sumber : Pengajian ke 5  Kitab Taqrirat Sadidah  Al-Mukarram Guru K.H. Muhammad Bakhiet.A.M.

Semoga bermanfaat...Aamiin.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Web Kuliah Abdullah | Powered by Blogger | Design by ronangelo Theme Editor: Abdullah Jejangkit | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com