Website Kuliah: Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Selasa, 09 Januari 2018

MENINGGALKAN YANG TIDAK BERGUNA



MENINGGALKAN YANG TIDAK BERGUNA
Oleh: Abdullah, M.Pd.I
Dosen PAI FTIK IAIN Palangka Raya

الْحَمْدُ لِلَّهِ، الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا مُحَمَّد وعلى آله وأصحابة أجمعين. أما بعد؛ فيا عباد الله أوصيكم وإياي بتقوى الله وطاعته فقد فاز المتقون.يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT, dengan berupaya sekuat tenaga melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segenap larangan-Nya.

Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Di antara tanda baiknya seorang muslim adalah ia meninggalkan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Waktunya diisi hanya dengan hal yang bermanfaat untuk dunia dan akhiratnya. Sedangkan tanda orang yang tidak baik Islamnya adalah sebaliknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:"Telah bersabda Rasulullah saw. :
مِنْ حُسْنِ إِسْلَامِ الْمَرْءِ تَرْكَهُ مَا لَا يَعْنِيهِ
"Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya". (HR. at Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Hadits ini mengandung makna bahwa di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baik berupa perkataan atau perbuatan. Rasulullah saw., (لايقول ولايفعل إلا معروفا) beliau tidak berkata maupun berbuat kecuali hal yang terpuji   .
Tanda baiknya seorang muslim adalah dengan ia melakukan setiap kewajiban. Juga di antara tandanya adalah meninggalkan perbuatan yang haram sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
Seorang muslim (yang baik) adalah yang tangan dan lisannya tidak menyakiti orang lain” (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40).

Jika Islam seseorang itu baik, maka sudah barang tentu ia meninggalkan pula perkara yang haram, yang syubhat dan perkata yang makruh, begitu pula berlebihan dalam hal mubah yang sebenarnya ia tidak butuh. Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat semisal itu menunjukkan baiknya seorang muslim.
Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Ketika seorang sahabat meninggal dunia, seseorang berkata, أَبْشِرْ بِالْجَنَّةِ (berilah kabar gembira dengan syurga ), Maka Rasulullah saw. Bersabda :

عَنْ أَنَسٍ قَالَ تُوُفِّيَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ يَعْنِي رَجُلًا أَبْشِرْ بِالْجَنَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَلَا تَدْرِي فَلَعَلَّهُ تَكَلَّمَ فِيمَا لَا يَعْنِيهِ أَوْ بَخِلَ بِمَا لَا يَنْقُصُهُ
“Apakah kalian tidak tahu, mungkin ia pernah mengucapkan perkataan yang tidak mendatangkan manfaat atau bakhil terhadap sesuatu (harta) yang sebenarnya tidak akan berkurang (jika disedekahkan).” (HR Tirmidzi).

Oleh karena itu, alangkah beruntungnya orang-orang yang senantiasa menghitung-hitung perkataannya. Umar bin Abdul Aziz r.h berkata:
مَنْ عَدَّ كَلَامَهُ مِنْ عَمَلِهِ، قَلَّ كَلاَمُهُ إِلَّا فِيْماَ يَعْنِيْهِ
“Siapa yang menghitung perkataannya dibanding amalnya, maka ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat” (Ibnu Rajab (w. 795 H), Jâmi’ al ‘Ulûm wa al Hikam, 1/291).

Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Mayoritas perkara yang tidak bermanfaat muncul dari lisan yaitu lisan yang tidak dijaga dan sibuk dengan perkataan sia-sia”  Tentang keutamaan menjaga lisan ini diterangkan dalam ayat berikut yang menjelaskan adanya pengawasan malaikat terhadap perbuatan yang dilakukan oleh lisan ini. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18).

Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Yang dicatat adalah setiap perkataan yang baik atau buruk. Sampai pula perkataan “aku makan, aku minum, aku pergi, aku datang, sampai aku melihat, semuanya dicatat. Ketika hari Kamis, perkataan dan amalan tersebut akan dihadapkan kepada Allah” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 13: 187).
Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Ketika kita tidak berupaya menyibukkan diri bersiap-siap menghadapi kehidupan akhirat kelak, maka Allah bisa memberikan kesibukan lain yang tidak bermanfaat untuk kehidupan kita. Ketika kita tidak sibuk menyerukan dakwah Islam atau pun hal kebajiakan lainya, kita akan dibuat sibuk berbicara menyerukan yang lain, padahal ini adalah diantara tanda bahwa Allah tidak senang dengan kita. Diriwayatkan dari Imam Al Hasan, ia berkata:

من علامة إعراض الله تعالى عن العبد أن يجعل شغلبه فيما لايعنيه
“Diantara tanda ‘berpalingnya’ Allah Ta’ala dari seseorang yaitu apabila orang itu sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna (bagi kepentingan akhiratnya)”. (Ibn Daqîq al ‘îd (w. 702H), Syarh al Arba’in an Nawawiyyah, hal 62)

Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Ada orang yang ketika diajak mengaji, menuntut ilmu, maupun berbuat kebajikan lainnya selalu beralasan sibuk, namun ternyata masih sempat meunjun (memancing) berjam-jam lamanya, padahal dia tidak termasuk orang yang kekurangan lauk untuk makan. Ada orang yang bergelimang harta, namun ‘tidak ada waktu’ untuk menenggelamkan diri beribadah kepada Allah Ta’ala, anehnya sebagian besar waktunya habis untuk bekerja mengumpulkan harta lagi, padahal harta yang sudah Allah berikan kepadanya tidak akan mampu dia habiskan.
Ada juga orang yang sibuk atau menghabiskan waktu dengan Hp/handphone yang selalu berada ditangannya, karena itu, sebenarnya dia  membuang banyak waktu dengan sia-sia, kecuali ia menggunakannya pada hal atau perkara yang bermanfaat. Kita dingatkan:  demi masa, sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali mereka yang beriman, beramal sholeh, dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
Ma’âsyirol muslimîn rahimakumullâh
Mudah-mudahan kita dibimbing Allah swt, untuk selalu berkata maupun berbuat kecuali pada hal-hal/perkara yang bermanfaat dan Mudah-mudahan Allah swt. menjauhkan kita semua dari  hal yang tidak bermanfaat,. Amiiin ya Rabbal Alamiin.

الْحَمْدُ لِلَّهِ، والصلاة والسلام على رسول الله- محمد بن عبد الله، أوصيكم  ونفسي بتقوى الله وطاعته فقد فاز المتقون ، وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآَنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ (16) إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ (17) مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (18) [ق/16-18]. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِيِمْنَ والْمُسْلِيِمْات والمؤمنين المؤمنات مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.



Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وحده لاشريك له، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا مُحَمَّد وعلى آله وأصحابة أجمعين. أما بعد؛ فيا عباد الله اتقوا اللهَ ما استطعتم وسارعوا إلى مغفرةِ ربِّ العالمين.يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
واعلموا أنَّ اللهَ سبحانَه وتعالى أمركم بِأَمْرٍ بَدأَ فيه بنفسه، وثنى بملائكَتِه المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِه، فقَالَ اللهُ تَعَالَى ِفْي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا مُحَمَّد سَيِّدِ المرسبين، وعلى آبه وأصحابه وقرابته وأزواجه وذرياته أجمعين. وارْضَ اللهم على أربعة الخلفاء الراشدين، سيدِنا أبي بكْرٍ وعمرَ وعثمان وعليٍّ، وعلى بَقِيَّةِ الصحابة والتابعين، وتايع التابعين، ومن تبعهم بإحسانٍ إلى يوم الدين، وعلينا يرحمتك يا أرحم الراحمين.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لنا لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. إنك سميع قريبٌ مجيب الدَّعَوَات، يا قاضيَ الحاجات، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، واشكروه على نِعَمِهِ يزدْكم، وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ. والله يعلم ما تصنعون.





Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Web Kuliah Abdullah | Powered by Blogger | Design by ronangelo Theme Editor: Abdullah Jejangkit | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com