Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya
Doa Terhindar dari Bujuk Rayu/Godaan Syaitan Selama 24 Jam
Syaitan tidak berani mendekat. Tinggal yang kita hadapi Bujuk Rayu Hawa Nafsu.
Di baca 1 kali, setiap selesai shalat Subuh:
اللهم إنك سلطت علينا عدوًا لنا بصيرًا بعيوبنا، مطلعًا على عوراتنا، يرانا هو وقبيله من حيث لا نراهم، اللهم فآيسه منا كما آيسته من رحمتك، وقنّطه منا كما قنّطته من عفوك، وباعد بيننا وبينه كما باعدت بينه وبين رحمتك إنك على كل شيء قدير
Ya Allah Engkau telah menguasakan kepada kami, seorang musuh yang melihat atas kesalahan/dosa kami, yang mengetahui kelemahan kami. Mereka dan golonganya sanggup melihat kami, sedangkan kami tak sanggup untuk melihatnya. Ya Allah Pupuskanlah harapan mereka sebagaimana Engkau memutuskannya dari rahmatmu. Putus asakanlah mereka dari kami sebagaimana Engkau memutusnya dari ampunan-Mu. Jauhkanlah mereka dari kami sebagaimana Engkau menjauhkannya dari Rahmatmu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Firman Allah Swt. dalam Al-Qur'an surah Al-A'raf ayat 27:
يَا بَنِي آدَمَ لاَ يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُم مِّنَ الْجَنَّةِ يَنزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْءَاتِهِمَا إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لاَ تَرَوْنَهُمْ إِنَّا جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاء لِلَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ
Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin- pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman.
Pada ayat-ayat ini, Allah swt. menyerukan kepada anak cucu Adam sekali lagi untuk memperingati mereka jangan sampai lalai dan lengah melupakan dan menyia-nyiakan dirinya, tidak mensucikan dan membentenginya dengan takwa tetapi hendaklah mereka selalu berpikir mengingat Allah karena kalau tidak hatinya akan berkarat sebagaimana berkaratnya besi. Dengan demikian mereka akan mempunyai kekuatan yang membaja untuk menghadapi bujukan dan rayuan setan dan selamatlah mereka dari tipu dayanya dan tidak akan mengalami nasib buruk sebagaimana yang telah dialami ibu bapak manusia yaitu Adam a.s. dengan istrinya Siti Hawa, sehingga keduanya dikeluarkan dari surga, pakaiannya tanggal sehingga auratnya kelihatan. Setan dan pengikutnya turun-temurun memusuhi terus-menerus anak cucu Adam. Dia senantiasa mengintip dan memperhatikan di mana adanya kelemahan-kelemahan mereka di sanalah dia memasukkan jarumnya sebagai godaan dan tipuan. Dialah musuh yang sangat berbahaya karena dia melihat mereka, sedang mereka tidak melihatnya. Dia lebih berbahaya dari musuh biasa yang dapat dilihat karena musuh-musuh lahiriah itu dapat diketahui di mana adanya dan ke mana arah tujuannya malah lebih berbahaya lagi dari musuh dalam selimut. Dia mengalir pada tubuh manusia seperti mengalirnya darah sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:
إن الشيطان يجري من ابن آدم مجرى الدم
Artinya:
Sesungguhnya setan itu mengalir pada tubuh anak cucu Adam melalui saluran darah. (H.R Bukhari dan Muslim dari Anas)
Tidak ubahnya dengan bahaya penyakit yang tidak kelihatan kecuali dengan alat mikroskop yang biasanya dibawa oleh lalat atau nyamuk yang dimasukkan ke dalam makanan dan minuman. Ia menembus masuk ke dalam tubuh tanpa diketahui yang akibatnya menyedihkan sekali karena sukar akan dapat sembuh dalam waktu singkat dan ada kemungkinan tidak dapat sembuh lagi karena parahnya. Berbeda dengan penyakit yang dapat dilihat dengan mata kepala seperti bisul dan sebagainya dengan cepat-cepat diobati dan dalam waktu singkat sudah dapat sembuh. Kekhawatiran-kekhawatiran yang berakibat buruk seperti tersebut di atas itu dapat terjadi hanya pada manusia yang kurang atau sama sekali tidak beriman, karena mereka itulah yang akan menjadi mangsanya dan kepada merekalah Allah swt. telah menjadikan setan sebagai pemiliknya.
0 komentar:
Posting Komentar