Website Kuliah: Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Rabu, 07 Oktober 2020

Kebanyakan orang "Nalarnya Lemah"?

Website Kuliah : Studi Islam; Pendidikan Islam; Pendidikan Agama Islam; IAIN Palangka Raya

Janganlah kamu menjadi orang yang dikatakan  "Si Lemah Akal" karena kurang piknik!

أكثر الخلق ضعفاء العقول
" Kebanyakan orang "Nalarnya lemah"

يقول أبو حامد الغزالي: “ هذه عادة ضعفاء العقول يعرفون الحق بالرجال، لا الرجال بالحق. والعاقل يقتدي بسيد العقلاء، علي رضي الله، حيث قال: “لا تعرف الحق بالرجال، بل اعرف الحق تعرف أهله”، فالعاقل يعرف الحق، ثم ينظر في نفس القول، فإن كان حقًا، قبله سواء كان قائله مبطلًا أو محقًا، بل ربما يحرص على انتزاع الحق من تضاعيف كلام أهل الضلال عالما بأن معدن الذهب الرغام” المنقذ من الضلال

Imam Al-Ghazali berkata: Inilah kebiasaan orang-orang yang lemah akal; mereka mengetahui kebenaran karena melihat orangnya, dan bukan mengenal orang karena kebenarannya. 

Sebaliknya, orang yang berakal akan mengikuti nasihat Amirul Mukminin(pemimpin orang yang berakal), Ali bin Abi Thalib Ra., yang berkata, "Janganlah kamu mengenal kebenaran karena orangnya, tetapi kenalilah kebenaran itu, dan kamu akan mengenal penganutnya." Oleh sebab itu, orang yang berakal akan mengenali kebenaran terlebih dulu, baru kemudian mempertimbangkan apa yang sebenarnya diucapkan (oleh seseorang). Jika ucapan itu benar, dia menerimanya, meskipun si pembicara tersebut orang benar atau orang batil. Bahkan, mungkin dia akan berusaha mengambil kebenaran dari ucapan mulut orang-orang sesat, sebab dia tahu bahwa emas didapat pada ditambang bisa bercampur dengan tanah.
 (Al-Ghazali:Al-Munqidz Minaddhalal)



انظر ماقال ولا تنظر من قال
"Lihatlah perkataannya, jangan lihat orangnya"

"Kebenaran harus kita ambil walaupun bersumber pada orang yang kita tidak setuju padanya, berlawanan dari segi keyakinan, bahkan orang jahat sekalipun"

"Janganlah mendebat sesuatu yang ada dipikiran anda sendiri. Membuat-buat argumen atas nama lawan. Karena sebenarnya ia tidak memahami subtansi argumen lawannya"

"Hidup tinggal di ruang bergaung, hanya bisa mendengar suaranya, tidak pernah bisa mendengar pendapat orang lain, meskipun benar. Mau mengambil suatu pendapat, jika sesuai dengan gaung pendapatnya, walaupun sebenarnya pendapatnya itu keliru"

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Web Kuliah Abdullah | Powered by Blogger | Design by ronangelo Theme Editor: Abdullah Jejangkit | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com